Kapuas Hulu merupakan wilayah kabupaten yang lokasinya terletak di hulu Sungai Kapuas, Sungai terpanjang di Pulau Kalimantan yang membelah ibukota Pontianak di muarannya. Wilayah ini terdiri dari kawasan hutan yang sebagian besar berupa Taman Nasional baik hutan dataran rendah serta danau dan rawa-rawa. Komunitas masyarakat adat yang cukup besar di wilayah ini adalah orang Iban (Dayak Iban). Mereka hidup menyatu dengan wilayah-wilayah adat yang sebagian sudah diakui sebagai Hutan Adat tetapi Sebagian besar masih belum diakui dan bertumpang tindih dengan Taman Nasional ataupun hutan lindung serta produksi.
Pelatihan ini dilakukan secara tatap muka dengan kelompok Perempuan muda yang terbagi di 3 (tiga) kampung di Desa Menua Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu. Yang bertemakan Manajemen Keuangan, Pengolahan dan Pemasaran Produk Pertanian Lokal Bagi Kelompok Perempuan Muda, merupakan kegiatan yang sudah di sepakati oleh kelompok Perempuan muda di pertemuan sebelumnya. Tema ini selaras dengan kebutuhan kelompok yaitu terkait manajemen keuangan bagi kelompok dan bagaimana melakukan pemasaran produk lokal agar mendapatkan daya Tarik bagi pembeli.
Maka dalam kesempatan ini AMAN Kalimantan Barat mendatangkan pemateri sesuai kebutuhan kelompok yaitu pemateri pertama ialah Yohana Y.B.M, menyampaikan terkait Manajamen Keuangan kelompok dalam melakukan pengeluaran dan pemasukan dengan pencatatan, beliau merupakan tim dari AMAN yang menangani khusus keuangan di AMAN Kalimantan Barat, pengalaman serta pengetahuan dibagikan kepada kelompok Perempuan di dalam kegiatan tersebut dan pemateri kedua adalah Budiansyah, menyampaikan terkait pengelolaan dan pemasaran produk lokal, dengan pengalaman di dunia bisnis (UMKM) yang di miliki serta relasi/jaringan yang luas, beliau saat ini juga merupakan pemuda pelopor Nasional memiliki pengalaman di dunia pemasaran produk dan pengetahuan dalam membranding suatu produk.
Peluang dan tantangan Perempuan muda di Menua Sadap, Karangan Bunut dan Kelayam telah memiliki telah memiliki catatan pengeluaran dan pemasukan namun masih terbatas, pencatatan lebih pada perorangan. Di Sadap dan Karangan Bunut saat ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan tanaman pewarna alami, hal ini karena sumber hutan yang dimiliki mulai berubah menjadi tanaman pertanian lain, maka dalam pelatihan juga disampaikan mengalami pengeluaran yang besar karena harus membeli pewarna dari desa lain. Perlu adanya peningkatan kapasitas bagi generasi muda dalam mengelola dan melestarikan tanaman lokal untuk bahan pewarna alami, hal ini sebagai bentuk keberlanjutan dalam menjaga produk Tenun agar tetap berlanjut.
Margareta Mala ( Perempuan Muda Sadap ) menyampaikan Pelatihan keuangan yang diberikan oleh Yohana salah satu pemateri dari AMAN Kalimantan Barat, banyak memberikan informasi yang baik untuk kami terapkan disini seperti bagaimana mengelolaan keuangan masuk dan keluar serta pembagian. Dalam bidang pertanian yang juga akan kami terapkan di Karangan Bunut, ini merupakan langkah preventif bagi masyarakat dalam menyikapi perubahan iklim hari ini. Mengingat bahwa masyarakat adat disini rata-rata masih berladang padi sehingga program ini menyelaraskan aktivitas masyarakat sebagai perempuan muda haru inklusi terhadap perubahan zaman hari ini. Mempelajari pengetahuan, membahami situasi perubahan iklim dan meningat bahwa peraan perempuan sangat dibutuhkan di dalam lingkungan masyarakat adat di Menua Sadap.
Tono ( Ketua BPH AMAN Kalimantan Barat ) menyampaikan dalam wawancaranya bahwa pelatihan ini merupakan proses penguatan kapasitas bagi perempuan muda untuk dalam mengelolaa sumber pemasukan dan pengeluaran serta melihat peluang pemasaran dalam hal ini Kain Tenun yang saat ini dilakukan oleh Masayarakat Adat di Menua Sadap. Selanjutnya AMAN Kalimantan Barat bersama dengan Gemawan untuk melakukan beberapa aktivitas seperti pendataan tanaman pewarna alami dan praktek pembuatan Demplot di Sadap dan Kelayam selama 3 Hari bulan Januari 2025. Pelatihan dan Praktek pembuatan pupuk organik dan pembuatan demplot Tanaman Cabai, Mentimun, dan terung pada Januari 2025 Buku Laporan keuangan yang di berikan akan langsung mereka gunakan sebagai bahan praktek selama 3 bulan kedepan, dan akan dilakukan evaluasi oleh Fasilitator.
Penulis : Febrianus Kori ( Jurnalis AMAN Kalimantan Barat )