AMAN KALBAR, BENGKAYANG – Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Kalimantan Barat laksanakan Jambore Daerah I untuk membentuk Pengurus Daerah (PD) BPAN di Kabupaten Bengkayang. Jumat, 30 – 01 Juni 2023.
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara PW BPAN Kalimantan Barat, PW AMAN Kalimantan Barat dan PD AMAN Bengkayang. BPAN adalah organisasi sayap dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). BPAN berfungsi sebagai wadah berhimpunnya pemuda-pemudi adat nusantara yang merasa senasib, sepenanggungan, seperjuangan dan setujuan.
Selain peserta JAMDA, turut Hadir dalam kegiatan tersebut, Perwakilan Pengurus dari PW AMAN Kalbar Tono, Ketua PD AMAN Bengkayang Nico Andas Putra, Biro OKK AMAN Bengkayang Tias, Pengurus Nasional BPAN Febrianus Kori dan Ketua BPAN Kalbar Dama Saputra Supin.
Dalam sambutanya, Ketua PD AMAN Bengkayang memaparkan bagaiamana situasi masyarakat adat di Kabupaten Bengkayang.
“saat ini memang kondisi masyarakat adat di Kabupaten Bengkayang sedang mengalami situasi yang tidak baik-baik saja. kita bisa lihat beberapa kasus atau konflik yang dialami masyarakat adat dengan pihak perusahaan, membuat posisi masyarakat adat semakin terpinggirkan. Konflik ini bisa saja terus terjadi dan bahkan semakin memuncak ketika tidak adanya atau belum maksimalnya keterlibatan pemuda di dalam komunitas, Ujarnya”.
Lebih lanjut nico menyampaikan pemuda sebagai generasi penerus dan calon pemimpin harus mampu terlibat aktif dan berperan dalam menjawab persoalan yang ada.
“Untuk menyikapinya, pemuda yang notabene adalah generasi penerus dan calon pemimpin harus mampu menjawab berbagai persoalan-persoalan yang terjadi di komunitas masyarakat adat dengan sebuah tindakan nyata. Salah satunya, terlibat aktif dalam upaya mempertahankan wilayah adat dari segala pengerusakan dan ancaman oleh industri-industri ekstraktif, Pungkasnya.”
Sementara itu Ketua BPAN Kalbar Supin menyampaikan bahwa anggota BPAN adalah pemuda-pemudi adat yang berusia dari 15 sampai 30 tahun yang berasal dari komunitas Masyarakat Adat serta terdaftar sebagai anggota BPAN. Supin juga menambahkan pemuda adat Nusantara adalah generasi penerus yang sadar bahwa hak-haknya sebagai masyarakat adat sepenuhnya ada diwilayah adat.
“untuk itu saya sampaikan, terus perkuat barisan, perluas solidaritas dengan pemuda dan masyarakat lainnya dalam menjaga wilayah adat dan bumi,” Tuturnya.
JAMDA I Bengkayang tersebut dihadiri oleh 56 Pemuda Adat yang berasal dari Komunitas Semunying Jaya, Baremada, Sebalos, Dawar, Sempayuk, Sekaruh, Tumiang dan Komunitas Pasti Jaya. Dalam keputusan musyawarah mufakat, saudara Andri disepakati untuk menjadi Ketua Barisan Pemuda Adat Nusantara Bengkayang untuk 4 Tahun Kedepan.
“Pemuda Adat harus berupaya mempertahankan kearifan lokal dan kekayaan-kekayaan Sumber Daya Alamnya, dan tentunya pula harus berupaya meningkatkan kapasitasnya guna menjawab tantangan kedepan tersebut. Salah satu upaya upaya peningkatan kapasitas dapat dilakukan dengan terlibat aktif dalam Organisasi Kepemudaan, diantaranya ialah terlibat dalam Organisasi Barisan Pemuda Adat Nusantara, Ucap Andri sekaligus mengakhiri rangkaian kegiatan JAMDA Tersebut.”
***
Penulis Adalah Jurnalis Masyarakat Adat di Kalimantan Barat