Jembatan gantung yang terletak didusun meragun, desa meragun kecamatan nanga taman butuh perhatian. Seperti yang diungkapkan A.F. Suharja ketua BPD desa meragun mengatakan kalau jembatan tersebut dibangun sejak tahun 1984 lalu dan sudah mengalami beberapa kali renovasi sejak masih tergabung dalam kabupaten sanggau. Sebelumnya, Jembatan tersebut berada dihilir kampung meragun dan telah dua kali di renovasi. Tapi karena longsor, jembatan tersebut di pindahkan kelokasi persis dusun meragun pada tahun 1990 dan sampai saat ini sudah tiga kali renovasi sejak pemindahan. Dikatakannya, saat ini kondisinya kian memperhatikan dan perlu jamahan pemerintah.  Meski pun telah masuk dalam musrenbang, namun belum ada realisasi hingga sekarang. Ia juga menceritakan, jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya penghubung antara dusun meragun dengan dusun kelampuk dan dusun ladak. “

Bukan hanya itu, jembatan tersebut juga merupakan akses masyarakat dan pengunjung menuju objek wisata sirin punti yang juga sebagai sumber mata air PDAM sirin meragun “. Ucap suharja saat pertemuan bersama Tim AMAN kalbar beberapa waktu lalu. Begitu pula yang diungkapkan Kaur umum desa meragun yang juga merupakan kades PAW terpilih mengatakan kalau jembatan tersebut memang perlu diperhatikan dan akan diupayakan kaji ulang pengajuan dalam musrenbang tersebut. Pasalnya, selain jembatan tersebut juga tiga jembatan lainnya juga perlu perbaikan. ” kita akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait pemkab sekadau. Bukan hanya akses menuju objek wisata sirin punti, tapi karena ada dua dusun yang perlu diperhatikan “. Pungkas Imakulata. Menanggapi hal tersebut, Herkulanus Hendro Biro kominfo AMAN kalbar yang berkunjung dalam rangka cegah izin lahan berpesan untuk masyarakat selalu berfikir yang positif.  ” Ajukan ke instansi terkait, jangan korbankan hutan hanya karena tak ada tanggapan dari pemerintah. Seperti beberapa tempat yang pernah dikunjungi sebelumnya, ada masyarakat asal babat hutan hanya karena untuk pemenuhan biaya pembangunan fasilitas umum. Tetaplah komitmen menjaga kelestarian hutan dan lahan “. Pesan Hendro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *