Usai sosialisasikan tentang hutan masyarakat adat, Tim AMAN didampingi Crew dari Ruai Televisi, Tribun pontianak dan Betang Raya Post kembali melanjutkan dengan meninjau kondisi PLTMH didesa meragun. Jumat, 11/8/17. Tampak tingginya nilai swadaya gotong-royong masyarakat di desa tersebut dengan penuh semangat membersihkan saluran PLTMH dan juga memperbaiki pondasi yang rusak.
PLTMH yang berada diantara hutan belantara yang telah ditetapkan sebagai Hutan kemasyarakatan ( HKM ) yang masih asri.Seperti yang diungkapkan Apin ( 48 ) selaku bendahara kepengurusan PLTMH mengatakan kalau kegiatan swadaya yang ada di desa meragun merupakan nilai tradisi sesuai kebiasaan masyarakat.
” Kita selalu bergotong-royong dalam segala kegiatan “. Tandasnya.
PLTMH yang didirikan sejak 1.7 tahun lalu dibangun dengan menelan biaya kurang lebih Rp. 1 milyar dari pemerintah dan pengerjaannya dilakukan dengan swadaya.Alhasil, dengan jerih payah masyarakat tersebut sekitar 170-an Kepala keluarga sudah bisa menikmati penerangan dirumahnya.
” Walaupun hanya malam, kita sudah sangat bersyukur “. Ungkap A.F. Suharja selaku ketua BPD desa meragun disela-sela kesibukannya bersama masyarakat bergotong-royong. Melihat apa yang dilakukan masyarakat Herkulanus Hendro Biro kominfo AMAN kalbar menyampaikan apresiasinya terhadap apa yang dilakukan masyarakat.
Disampaikannya, apabila masyarakat terus melestarikan hutan, tak ada yang tak mungkin dengan hasil alamnya.” Lestarikan hutan yang ada, salah satu nikmat alam seperti yang masyarakat nikmati saat ini. PLTMH sebagai bukti, alam bisa membuat kita nyaman “. Ucapnya. Ia juga berpesan, janganlah pernah masyarakat untuk melupakan titipan Tuhan. Alam itu indah, terus jaga hutan dan lestarikan budaya yang ada.