Harmonisasi antara keberlangsungan hidup masyarakat adat dan kelestarian alam wilayah adat sangat penting dan tetap terjaga. Hal ini disampaikan dalam diskusi terfokus Identifikasi Aspek Ekonomi Potensial di Komunitas Seberuang Lebuk Lantang, Desa Riam Batu oleh Ahli Ekomoni PB AMAN bersama PW AMAN Kalbar dan PD AMAN Sintang, 17/02/2018.
Masium, Ketua BPH PW AMAN Kalimantan Barat memaparkan “sumber daya alam di wilayah adat Lebuk Lantang sangat kaya, dengan luas wilayah adat kita mencapai 3314. 28 Ha, hutan sekunder 2415. 90 Ha, lahan terbuka dan lahan pertanian mencapai 816, 12 Ha ditambah hutan lindung 2.236,79 Ha”, ucap Masiun.
Dengan luasnya wilayah dan sumber daya alam yang melimpah, apabila dimanfaatkan secara optimal maka kehidupan masyarakat adat dapat sejahtera. Dua aspek yang alam berikan yaitu berupa prouduk (kayu dengan segala jenis tanaman, binatang, ikan, hasil hutan), dan berupa jasa lingkungan (air bersih, udara yang segar, ekowisata).
Lebih lanjut, Ketua PW AMAN KALBAR menjelaskan “sejahtera bagi masyarakat adat artinya ekonomi berkecukupan, pendidikan yang memadai dan kesehatan terjamin. Sejahtera dapat dicapai dengan mengambil dan mengolah sumber daya alam. Namun yang tidak kalah pentingnya bagaimana menjaga kelestarian alam. Jaga supaya alam tetap memberi kehidupan kepada kita dengan mengolahnya secara benar”.
Hal yang sama disampaikan oleh Antong, Ketua BPH AMAN Sintang “Pentingnya menjaga wilayah adat, selain hasil alam yang langsung dapat kita ambil, Kita bisa merasakan salah satu manfaat jika hutan terjaga melalui air bersih dan pembangkit listrik PLTMH”.
Dengan digalinya ekonomi potensial di wilayah adat Lebuk Lantang, masyarakat diharapkan mampu mengelola dan memaksimalkan sumber daya alam secara bijak dengan tetap memperhatikan kelestarian alam. *HJP